Jumat, 13 Februari 2015

Sinar Peradaban



Hembusan Air Terdengar di Kejauhan Sana
Tonggak harapan menanti di sebuah persimpangan jalan,
Sisa Keringat Mengalir di sebuah sudut tubuh yang tak berdaya
Tempat dimana saya berharap,
jauh dengan simfoni kehidupan

Ku dengar bagaimana Pribumi Bernyanyi tentang kesedihan
Tentang tanahnya, Hartanya dan jati diri sebuah Bangsa
Orang Bilang kita ini “Jambrud Katulistiwa
Bak Seorang Raja yang tak Berguna

Dunia Telah membunuh anak-anak tak berdo’sa
Menginginkan sebuah kesenangan di tanahnya sendiri,
Jangan salahkan mereka jika ia berteriak,
Memang keadaan yang memaksa mereka untuk Menjerit

Dendam yang terus beranak-pinak,
Hausnya darah,
Serta hentakan kaki terjun ke medan perang
Menuntut keadilan dan hak setiap umat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar