Hembusan Air Terdengar di Kejauhan Sana
Tonggak harapan menanti di sebuah persimpangan
jalan,
Sisa Keringat Mengalir di sebuah sudut tubuh yang
tak berdaya
Tempat dimana saya berharap,
jauh dengan simfoni kehidupan
Ku dengar bagaimana Pribumi Bernyanyi tentang kesedihan
Tentang tanahnya, Hartanya dan jati diri sebuah
Bangsa
Orang Bilang kita ini “Jambrud Katulistiwa”
Bak Seorang Raja yang tak Berguna
Dunia Telah membunuh anak-anak tak berdo’sa
Menginginkan sebuah kesenangan di tanahnya
sendiri,
Jangan salahkan mereka jika ia berteriak,
Memang keadaan yang memaksa mereka untuk Menjerit
Dendam yang terus beranak-pinak,
Hausnya darah,
Serta hentakan kaki terjun ke medan perang
Menuntut keadilan dan hak setiap umat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar